Analisis Kerentanan DAS Sugutamu, Depok, Jawa Barat

Kesehatan dari DAS Sugutamu perlu untuk diteliti dan dianalisis lebih lanjut karena berdasarkan laporan terakhir penelitian Center for Watershed Protection (2004) dalam Dwinanti (2008) peringkat Sub-DAS Sugutamu adalah restorable non-supporting. Rentang 2004 sampai dengan 2017 merupakan periode yang lama sementara Kota Depok dan Kecamatan Cibinong (Kabupaten Bogor) sendiri telah mengalami periode pembangunan yang sangat pesat selama jangka waktu 13 tahun tersebut. Untuk itu perlu dilakukan analisis dinamika pembangunan yang terjadi di Kota Depok dan Kecamatan Cibinong (Kabupaten Bogor) tersebut dengan pengaruhnya terhadap kesehatan Sub-DAS Sugutamu.

Analisis kerentanan pada Sub-DAS Sugutamu dilakukan berdasarkan instrumen tools 12 Handbook Watershed Vulnerability Analysis (Zielinski, 2002). Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kerentanan suatu DAS adalah mengetahui bagaimana konfigurasi dari suatu DAS itu sebenarnya.

Delapan langkah dalam klasifikasi kesehatan Sub-DAS adalah sebagai berikut.

  1. Kompilasi peta
  2. Deliniasi batas sub-DAS
  3. Verifikasi terhadap rencana pengembangan wilayah
  4. Menghitung luas tutupan lahan kedap air (impervious cover)
  5. Penilaian sungai
  6. Penilaian sub-DAS
  7. Menghitung Luas Tutupan Lahan Kedap Air di masa mendatang
  8. Evaluasi Kemampuan Restorasi DAS

Skematisasi lengkapnya dijabarkan pada gambar berikut.

 Skematisasi 8 Steps Analisis Kesehatan Sub-DAS Sugutamu

Berikut adalah dokumentasi survey lapangan dalam analisis kesehatan Sub-DAS Sugutamu.

 Keadaan Sempadan Sungai Ciliwung Padat Pemukiman
 Keadaan Limbah Industri Rumah Tangga yang Dibuang ke Sungai Ciliwung
 Kondisi Badan Air Sungai
 Situasi Outlet Situ
 Kondisi Vegetasi

Seluruh gambar merupakan hasil survey yang dilaksanakan pada tanggal 17 September 2017 oleh Rian Mantasa, Riko Apriatresnayanto, dan Rizky Putro.

Hasil analisis pada penelitian ini direncanakan akan menjadi luaran berupa publikasi nasional atau internasional.