Perkembangan pembangunan yang terjadi sehingga memicu perubahan tata guna lahan ini mengakibatkan infiltrasi semakin menurun dan tingkat erosi dan sedimentasi meningkat. Akibatnya, sedimen melayang di Sungai Bah Bolon dapat mengganggu kinerja turbin PLTMH. Perencanaan sediment harvesting memerlukan data jumlah transpor sedimen total yang terjadi di Sungai Bah Bolon. Sehingga “Analisis Angkutan Sedimen Total pada Sungai Bah Bolon” perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan dalam laporan ini meliputi : (a) Peta Topografi DAS Bah Bolon, (b) Data Jenis Tanah, (c) Data Curah Hujan DAS Bah Bolon, (d) Peta Tata Guna Lahan DAS Bah Bolon, dan (e) Sampel Sedimen Sungai Bah Bolon. Sampel sedimen sungai akan dianalisis di Laboratorium Mekanika Tanah FT UNS dalam pengujian analisis distribusi butiran. Dengan data-data yang ada, akan dilakukan analisis transpor sedimen menggunakan Metode Yang dan Metode Ackers and White. Sebelumnya, telah dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Fibria (2015) mengenai sedimentasi di DAS Bah Bolon akibat tata guna lahan. Membandingkan hasil dari analisis Fibria (2015), akan diketahui faktor korelasi antara Metode Yang dan Metode Ackers and White bila digunakan sebagai pedoman perhitungan analisis transpor sedimen di Sungai Bah Bolon. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan referensi penggunaan Metode Yang dan Metode Ackers and White dalam menganalisis angkutan sedimen total di suatu wilayah. Selain manfaat teoritis, manfaat praktis yang dapat didapatkan dari hasil penelitian ini adalah (1) sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan sediment harvesting pada PLTMH di Sungai Bah Bolon, (2) menjadikan bahan pemikiran untuk pemerintah dalam menentukan program kerja di tahun berikutnya, dan (3) memberikan penjelasan mengenai metode paling baik yang dapat digunakan untuk menganalisis angkutan sedimen di Sungai Bah Bolon.
Full article: Analisis Angkutan Sedimen pada Sungai Bah Bolon Kabupaten Simalungun Sumatera Utara